LOGIKA FILSAFAT DAN SAINTIGIKA

Nama:Tika Jaya Sianipar
Nim:1920100053

Logika
Secara bahasa logika adalah studi tentang alasan yang mencakup dialektikal, argumentatif dan intelektual. Karena dasar dari logika adalah perkataan, pemikiran, idea, argumentasi, alasan, atau prinsip. Oleh karena itulah, logika seringkali dikategorikan salah satu studi utama dalam filsafat, matematika, dan komputer.
Contohnya :
Rumusan masalah: terlamat pergi ke sekolah karena bangun kesiangan
Logika nya adalah agar tidak bangun kesiangan kita bisa menghidupkan alarm atau menyuruh orang tua kita untuk membangunkan. Sehingga kita bisa bangun pagi dan tidak terlambat pergi ke sekolah.
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya:
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Dalam hadits disebutkan,
وَمَنْ قَالَ فِى الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
“Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka” (HR. Tirmidzi no. 2951.)

Jadi,logika adalah bidang pengetahuan yang memperlajari segenap asas, aturan, dan tata cara penalaran yang betul (correct reasoning). Pada mulanya logika sebagai pengetahuan rasional. Oleh Aristoteles logika disebutnya sebagai analitika, yang kemudian dikembangkan oleh para ahli Abad Tengah yang disebut logika tradisional. Mulai akhir abad ke-19 oleh George Boole logika tradisional dikembangkan menjadi logika modern, sehingga dewasa ini logika telah menjadi bidang pengetahuan yang amat luas yang tidak lagi semata-mata bersifat filsafati, tetapi bercorak teknis dan ilmiah.
Menurut Rapar (1996: 14-16) para filsuf pra-Socratik menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan realitas ada dengan mengandalkan akal budi. Plato, menyebutkan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Selain itu, Plato juga menyebutkan bahwa filsafat adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
Aristoteles murid Plato mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas ada. Aristoteles juga menyebutkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mempelajari being as being atau being as such. Sementara itu Rene Descartes mengatakan bahwa filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah mengenai Tuhan, alam, dan manusia.
Selain itu juga untuk memberikan penjelasan-penjelasan dalam rangka membantu menyelesaikan atau memecahkan masalah yang muncul dalam pendidikan islam. 

-TEORI 
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Al-qur'an menjelaskan teori :
Proses penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an dijelaskan melalui teori Big Bang. Al-Qur'an surat Al-Anbiya' ayat 30 mengatakan langit dan bumi awalnya bersatu sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Ledakan pada hakikatnya adalah pengembangan ruang yang dalam surat Az-Zariyat ayat 47 disebutkan Allah SWT kuasa meluaskan langit," kata Prof Thomas Djamaluddin ketika dihubungi Tim Hikmah detikcom.
Hadist teori : 
“Sesungguhnya Allah ada tanpa permulaan (Azaly), tidak suatu apapun pada azal selain Dia. Dan adalah arsy-Nya berada di atas air. Kemudian Dia menuliskan di atas adz-Dzikr (al-lauh al-mahfuzh) segala seuatu, lalu Dia ciptakan seluruh lapisan langit dan bumi”. 
2. Metode Pendidikan Menurut Al-Qur’an dan Hadits 
a. Metode Pendidikan Menurut Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lewat perantara malaikat Jibril sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia. Al-Qur’an diturunkan secara beransur-ansur supaya mudah dipahami dan dihafal oleh umat muslim. Dalam Al-Qur’an banyak sekali cara-cara atau metode dalam melakukan pendidikan diantaranya adalah : 1) Metode pendidikan moral atau teladan yang baik, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Luqman ayat 17 :
 يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ 
(17) Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. Dalam surat Luqman ini sangat dianjurkan bagi pendidik untuk menjadi teladan yang baik karena peserta didik cenderung akan meniru dan melakukan sesuatu yang mereka lihat dari tingkah laku pendidik sehari-hari, sebagaimana yang dilakukan Luqman dalam mendidik anaknya. Selain itu Allah swt juga menganjurkan untuk mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW karena beliaulah sebaik-baiknya teladan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al -Ahzab ayat 21

 : لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْم الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (21) 

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Allah sangat menganjurkan perbuatan baik dan melarang perbuatan yang mungkar. 
Bedakan logika filsafat dan saintifika serta contohnya :
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa latin : logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan ) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.

Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.
Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.
Logika membicarakan tentang aturan-aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat mengambil kesimpulan yang benar. Dengan mengetahui cara atau aturan-aturan tersebut dapat menghindarkan diri dari kesalahan dalam mengambil keputusan. Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis disini berarti logika dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.Logika digunakan untuk melakukan pembuktian.
saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik mengadaptasi langkah langkah ilmiah pada sains. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumber atau berlandaskan pada ajaran Islam tentang kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam.

-Saintifika dalam pendidikan islam, yaitu dalam aspek pencapaian tujuan pembelajaran, pencapaian karakter yang diharapkan dalam pembelajaran PAI. Kemudian dalam menyusun kalimat dalam langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tuntutan pendekatan saintifik telah dituangkan dengan terurai meskipun indikator pencapaiannya belum terlihat secara jelas, dan juga sudah diterapkan meskipun ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan konsep pendidikan dan perlu mendapat perhatian yang lebih serius.
Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, memberi solusi untuk itu, dan memeberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi itu.

Selain itu Allah swt juga menganjurkan untuk mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW karena beliaulah sebaik-baiknya teladan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al -Ahzab ayat 21 : لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْم الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (21) Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.

Dalam Al-Qur’an banyak sekali cara-cara atau metode dalam melakukan pendidikan diantaranya adalah : 1) Metode pendidikan moral atau teladan yang baik, sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Luqman ayat 17 : يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.
Dalam hadits juga terdapat metode-metode pendidikan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah : 1) Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. عَنْ أَبِى بُرْدَةَ عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا بَعَثَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِهِ فِى بَعْضِ أَمْرِهِ قَالَ « بَشِّرُوا وَلاَ تُنَفِّرُوا وَيَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا ».(رواه مسلم) Artinya : “Dari Abu Burdah dari Abu Musa, ia berkata Rasulullah SAW ketika mengutus salah seorang sahabat di dalam sebagian perintahnya Rasulullah SAW bersabda berilah mereka kabar gembira dan janganlah mereka dibuat lari dan permudahkanlah manusia dalam soal-soal agama dan janganlah mempersukar mereka”. (HR. Imam Muslim)

sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud : عَنْ عَائِشَةَ رَحِمَهَا اللّهُ قَالَتْ كَانَ كَلاَمُ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلاَمًا فَصْلاً يَفْهَمُهُ كُلُّ مَنْ سَمِعَهُ (رواه ابو داود) Artinya :“Dari Aisyah Rahimah Allah berkata, sesungguhnya perkataan Rasulullah adalah ucapan yang sangat jelas, dan dapat memahamkan orang yang mendengarkannya”. (HR. Abu Dawud) Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah dalam menyampaikan penjelasannya menggunakan gaya dan bahasa yang mudah dipahami bagi seseorang yang diajak bicara.

Oleh karena itu. Logika didalam filsafat Islam sangat berkaitan agar kita mampu untuk berpikir dengan akal sehat dan bisa menyimpulkan sebuah kebenaran yang benar , inagt kebenaran yang sebenarnya hanyalah datang dari Allah yang mengetahui segala yang masih tersembunyi, sebagai manusia kita hanya mempu untuk berpikir mencari kebenaran.
Pendekatan saintifik mengadaptasi langkah langkah ilmiah pada sains. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran.


Oleh Tika Jaya Sianipar blogspot 15 maret 2021 

Postingan populer dari blog ini

ONTOLOGI PENDIDIKAN ISLAM